Rabu, 06 Februari 2013

BEAUTIFUL LIAR

Tiba-tiba saja gadis yang bernama Winda  itu hadir dalam hidup Fabian saat hatinya merasa kosong. Perceraian kedua orang tuanya membuatnya benar-benar mengerti arti kata broken home. Harta benda yang melimpah, fasilitas lengkap dan kesempurnaan fisik  memang sempat membuat Fabian angkuh. Namanya juga menduduki tangga kopopuleran teratas di sekolah.

Ia mengenal Winda tanpa sengaja. Gadis itu datang kerumah Fabian untuk mengembalikan dompet cowok itu. Fabian mengira gadis itu hanya mengharap imbalan darinya, namun dugaan Fabian salah. Gadis itu menolak dengan tegas saat ia hendak memberinya uang. Barulah ia tahu ada sesuatu yang tidak bisa dinilai dengan uang, yakni ketulusan.

Kesederhanaan dan keramahan Winda diam-diam telah memikat hatinya. Padahal, menurut kabar yang ia dengar dari teman-teman Winda,gadis itu adalah anak dari seorang konglomerat. Tapi Winda tidak pernah memakai fasilitas-fasilitas mewah milik orang tuanya.Ia tampil sebagai siswi sederhana meski ia bersekolah di sekolah elite. Hal inilah yang membuat Fabian semakin mengagumi kepribadian gadis itu.....

######

"Kamu mau boneka apa Win?"tanya Fabian seraya menyeret tangan Winda kesebuah toko boneka.Mereka baru saja pulang dari sekolah, bahkan seragam abu-abu putih masih melekat di tubuh keduanya.

"Bonekaku udah banyak dikamar, nggak perlulah beli lagi....."tolak Winda halus. Tapi tampaknya Fabian tidak menerima alasan apapun dari gadis itu.

"Tapi ini kan lain Win...."tandas Fabian seraya melihat-lihat boneka beruang yang berjajar rapi didalam etalase kaca. Ia tampak sibuk memilih boneka mana yang cocok untuk Winda.

"Tapi....."

"Win.... Aku ingin memberimu hadiah. Karena aku sayang kamu........"tegas Fabian meyakinkan kekasihnya.. Sedang Winda hanya bisa menurut saja manakala Fabian menyodorkan sebuah boneka beruang kedalam genggamannya.

Usai membeli boneka, mereka makan disebuah restoran cepat saji. Namun saat Fabian hendak mengantar gadis itu pulang, Winda menolak. Seperti biasa, setiap kali cowok itu menawarkan diri untuk mengantar Winda pulang , ia selalu menolak. Ada-ada saja alasan yang dibuatnya. Fabian juga bingung akan sikap gadisnya yang sedikit tak wajar. Tapi tak apalah, batinnya. Yang penting Winda juga menyayanginya....


#######

Tak terasa tiga bulan telah terlewat bersama dengan Winda. Fabian merasa sangat bahagia. Ia yang semula merasa terpuruk dan sendirian kini tampak lebih bersemangat dan ceria. Ia menganggap gadis itu adalah penyelamat jiwanya. Karena itulah ia sangat mencintai Winda.......

Winda tampak melangkah gontai menyusuri koridor. Langkahnya berat dan tak bersemangat. Gadis itu tampak baru saja keluar dari ruang BP. Entah ada urusan apa...

"Win.... Yuk pulang" ajak Fabian tiba-tiba. Suaranya terdengar pelan namun Winda sangat terkejut. Gadis itu tak selincah biasanya. Ada apa dengannya?

"Fabian......"

"Ya sayang.... Ada apa?"tanya Fabian seraya menjajari langkah Winda.

Winda menghentikan langkahnya.

"Aku ingin putus..."tandas Winda pelan. Namun cukup membuat Fabian kaget. Selama ini mereka tak punya masalah apapun, tapi mendadak Winda minta putus. Apa sebenarnya yang terjadi?

"Kenapa...?

Winda menghela nafas. Wajahnya sudah kusut sejak tadi. Ia terdiam, belum memberi penjelasan apa-apa pada Fabian.

"Ada apa Win? Apa yang terjadi?"cecar Fabian bertubi-tubi. Cowok itu mengguncang bahu Winda pelan. Memaksa gadis itu agar bicara.

"Karena aku nggak pantas buat kamu..."

Fabian tersenyum pahit. Apa yang baru saja Winda ucapkan adalah sebuah alasan klise. Sangat tidak masuk akal.....

" Apa-apaan ini?"ujar Fabian bingung. Sikap Winda sangat aneh. "Kalau kamu sudah nggak mencintaiku lagi, bilang saja......"tandas Fabian geram.

Winda terdiam. Bisu. Sampai akhirnya Fabian berteriak lagi. Dan gadis itu mulai angkat bicara...

"Apa kamu mau dengar apa sebenarnya yang terjadi ?"tanya Winda lirih. Sementara Fabian yang sudah terlalu antusias langsung menganggukkan kepalanya.

Dan Winda-pun mulai bercerita....

"Sebenarnya aku bukan anak orang kaya, Fabian...."tutur Winda membuat Fabian terhenyak. Namun ia tak ingin menyela ucapan Winda. " Ibuku hanyalah seorang buruh cuci, sedang ayahku bekerja sebagai supir taksi. Aku memaksakan diri sekolah disini karena ingin dianggap sebagai orang kaya.Karena aku malu menjadi orang miskin...... Itulah kenapa aku melakukannya."ujar Winda terbata.

"Aku selalu bilang pada teman-teman kalau ayahku adalah seorang konglomerat."lanjut Winda sembari tertunduk. "Aku minta maaf Fabian.... Saat itu memang sengaja mencuri dompetmu. Aku sudah merencanakan semua dari awal. Perkenalan kita, sampai kita pacaran hanyalah akal busukku untuk mendapatkan pacar orang kaya. "tetes air mata Winda telah beruraian dari kedua matanya. Beribu penyesalan tampak terlukis di wajah cantiknya.

Fabian lemas. Ia tampak sangat terpukul dengan uraian yang baru saja dilontarkan Winda. Ia tak pernah menduga semua ini...

"Aku telah dikeluarkan dari sekolah karena sudah tiga bulan ini telat membayar uang sekolah."lanjut Winda lagi."Maafkan aku Fabian......."gadis itu hendak melangkah pergi.

"Apa cintamu juga palsu?'seru Fabian mencegat langkah Winda.

Tidak, ucap Winda dalam hatinya. Namun bibirnya terkunci rapat. Gadis itu tetap melanjutkan langkahnya tanpa menoleh lagi. Sudah terlalu banyak dusta yang ia beri pada cowok itu. Dan ia tidak ingin menyakiti orang yang sangat ia cintai itu....

#######

Fabian hanya terdiam seraya melihat dari kejauhan....

Baju seragam Winda penuh dengan berbagai kotoran. Tepung, telur dan tanah telah bercampur di atas tubuh gadis itu. Semua teman-teman sedang menghakiminya sekarang di tengah lapangan. Mereka melemparinya tanpa ampun seraya melontarkan kata-kata kotor padanya. Itulah hukuman yang pantas diterima penipu seperti Winda.

Winda hanya bisa pasrah. Meski tubuhnya hancur sekalipun, gadis itu tetap bergeming ditempatnya berdiri menerima hukuman. Penyesalan dan dosa berputar di benaknya. Ia tak akan mengharapkan belas kasihan dari siapapun kali ini, termasuk Fabian sekalipun.

Ibu... Ayah.... Maafkan anakmu. Sesaat kemudian gadis itu ambruk karena tak tahan lagi menerima siksaan dari teman-temannya.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar