Rabu, 08 Oktober 2014

GOODBYE ROMANCE (korean version)


"Jangan ditutup!!!"
Yoon Hee berteriak keras tepat disaat pintu gedung teater nyaris menutup. Gadis itu telah mencoba berlari sekencang mungkin agar bisa mengejar waktu. Tapi malangnya, ia terlambat meski hanya dua detik saja. Dan pintu gedung teater itu telah tertutup untuk selamanya.
"Paman, tolong buka pintunya,"seru Yoon Hee belum menyerah. Tangannya mengepal dan menggedor pintu gedung teater. Tapi tetap saja perbuatannya tidak bisa merubah apapun.
Gadis itu jatuh lemas ke atas lantai. Menangisi penyesalan.
"Semua sudah terlambat,"isaknya berlinang air mata."Aku tidak bisa melihat drama musikal itu..."gumamnya.
Padahal ia sangat menginginkan melihat drama musikal ini. Tapi semua sudah terlambat.
"Nona, apa yang sedang kau lakukan disini?"tegur seorang pria berpakaian rapi.
Yoon Hee menghentikan tangisnya dan mendongak untuk melihat siapa gerangan yang telah menegurnya.
"Anda bicara padaku?"tanya yoon Hee linglung.
Pria itu tersenyum.
"Tentu saja,"sahutnya segera."Memangnya ada orang lain lagi disini?"

********

Beberapa menit kemudian Yoon Hee dan pria itu telah berpindah tempat kesebuah coffee shop yang t
erletak di seberang jalan gedung teater.
"Jadi kau terlambat datang dan pintu gedung telah ditutup?"ulang pria itu setelah Yoon Hee menceritakan persoalan yang tengah dihadapinya.
"Begitulah,"sahut Yoon Hee seraya meneguk Americano hangat. Wajah gadis itu tanpa semangat sama sekali.
Pria itu mengangguk-anggukkan kepalanya. Tampaknya ia sangat paham akan apa yang menimpa gadis yang baru saja dikenalnya itu.
"Apa kau sangat ingin melihat drama musikal itu?"tanya pria itu lebih jauh.
"Hm,"sahut Yoon Hee seraya menganggukkan kepalanya.
"Kenapa?"lagi-lagi pria itu mengajukan pertanyaan.
"Karena aku sangat mengidolakan Kyu,"jawab Yoon Hee dengan sepasang mata berbinar cerah.
"Kyu Hyun?"tanya pria itu ingin memastikan.
"Iya, Kyu Hyun,"tegas Yoon Hee.
Namun pria itu malah mendelikkan matanya. Seperti meragukan pernyataan gadis dihadapannya.
"Apa kau tahu jika Kyu Hyun itu adalah artis paling tidak berbakat di Korea ini? Suaranya biasa saja, aktingnya juga jelek. Dan satu lagi dia kurang ekspresif saat menyanyi. Apa kau tahu itu?" pria itu menatap gadis dihadapannya lekat-lekat.
"Apa maksudmu?"Yoon Hee berseru sedikit keras. "Kau menjelek-jelekkan Kyu? Itu sama saja menjelek-jelekkanku. Lagipula Kyu tidak seburuk itu. Suaranya bagus. Lagu-lagunya juga bagus. Dia juga tampan. Memang apa yang kurang darinya?"tanya Yoon Hee ngotot.
"Hei, kenapa kau semarah itu?"sentak pria itu kesal."Kau seperti mengenalnya saja,"gerutunya.
"Aku memang mengenalnya,"sahut Yoon Hee cepat.
"Apa?!"pria itu kaget mendengar pengakuan gadis itu."Kau mengenal Kyu?"ulangnya ingin memastikan.
"Iya, aku mengenalnya. Dulu,"aku Yoon Hee. Tak sengotot tadi.
Pria itu terbahak.
"Jangan berbohong. Mana mungkin Kyu punya teman masa kecil sepertimu?"
"Terserah, kau mau percaya atau tidak...."
"Baik, baik. Aku percaya,"tukas pria itu. Mendadak ponsel pria itu berdering . Dan beberapa menit kemudian....
"Aku harus pergi sekarang,"pamit pria itu."Oh ya, jika suatu saat aku bertemu Kyu apa yang ingin kau katakan padanya?"
"Kau? Orang sepertimu mana mungkin bertemu Kyu,"ledek Yoon Hee sembari meledakkan tawanya.
"Heh, kau meragukanku?"tanya pria itu kesal. "Sudahlah, aku harus pergi sekarang. Mana nomor teleponmu?"
"Kenapa aku harus memberikan nomor teleponku padamu?"
"Jangan cerewet,"bentak pria itu seraya merebut ponsel Yoon Hee lantas ia menuliskan nomor ponselnya disana."Ini nomor teleponku. Jangan dihapus. Kau ingat itu?"
"Menyebalkan,"gerutu Yoon Hee. Pria itu meninggalkan coffee shop setelah mengembalikan ponsel Yoon Hee.

********

"Kyu!!"
Pria yang disebut namanya itu terperangah melihat orang yang memanggilnya didepan pintu.
"Kak Jung Ha!"pekik Kyu Hyun seraya menghambur ke arah pria yang dipanggilnya dengan sebutan kak Jung Ha. Ia memeluk pria itu dengan hati girang.
"Apa kabar Kak? Sudah lama kita tidak bertemu. Kemana saja kakak selama ini?"cecar Kyu Hyun tak sabar. Ia segera menyeret Jung Ha ke kursi.
"Kenapa? Kau merindukanku?"balas Jung Ha dengan nada datar.
"Ah kakak ini...."
"Aku baru saja keliling Eropa. Mencari pengalaman bisnis,"tutur Jung Ha."Oh ya, kudengar kau ikut drama musikal kemarin. Tapi sayang aku tidak sempat melihat."
"Baik. Semua berjalan lancar. Harusnya Kak Jung Ha melihatku kemarin. Mau kopi?"tawar Kyu Hyun seraya berjalan ke dapur.
"Boleh,"
Jung Ha adalah kakak kelas Kyu Hyun sewaktu mereka SMA. Mereka dekat dan menjalin hubungan baik hingga sekarang meski Kyu Hyun telah menjadi artis terkenal di Korea selatan.
"Apa kau punya teman masa kecil?"
Kyu Hyun menoleh. Lantas menggeleng.
"Aku tidak terlalu ingat dengan masa kecilku. Yang aku ingat saat berumur 12 tahun aku pindah ke Seoul. Tapi sebelum itu tidak ingat apa-apa. Kenapa Kak JungHa tiba-tiba bertanya seperti itu?" Kyu Hyun menyodorkan cangkir kopi kepada Jung Ha.
"Kemarin aku bertemu dengan seorang gadis. Dia bilang dia mengenalmu semasa kecil. Dan apa kau tahu, dia marah saat aku bilang kau artis paling tidak berbakat di Korea ini. Suaramu biasa-biasa saja, aktingmu buruk dan kau tidak ekspresif saat menyanyi,"tutur Jung Ha.
"Kak Jung Ha bilang seperti itu padanya?"protes Kyu Hyun dengan kedua mata melotot.
"Kenapa? Aku bicara benar kan?"Jung Ha balik tanya.
"Keterlaluan!"maki Kyu Hyun geram. Ia mencubit lengan Jung Ha sehingga membuat pria berusia 30 tahun itu menjerit kesakitan.
"Kau ini....."gerutu Jung Ha kesal. Ia mengelus-elus lengannya yang masih terasa sakit.
"Mungkin saja dia salah seorang fansku,"gumam Kyu Hyun kemudian. "Kakak sendiri tahu kan bagaimana ulah para fans. Mereka tidak segan-segan menguntit kemanapun idola mereka pergi. Menyusahkan saja,"keluh Kyu Hyun. Ia menyandarkan kepalanya ke atas pangkuan Jung Ha seperti anak kecil.
"Kau benar,"sahut Jung Ha dengan bergumam pula.
"Memang Kakak punya fans?"celutuk Kyu Hyun.
"Tentu saja,"balas Jung Ha pelan."Eh, aku punya nomor telepon gadis itu. Kau mau menghubunginya?"
"Untuk apa,"sahut Kyu Hyun malas.
"Kau tidak lapar? Bagaimana kalau kita pesan pizza? Tapi kau yang harus traktir,"
"Kakak yang lapar kenapa aku yang harus bayar?"protes Kyu Hyun bersungut-sungut.
"Kau kan artis, dan uangmu banyak,"
"Baiklah, baik....."

********

"Kau masih ingat padaku?"
Yoon Hee tertegun menatap pria di hadapannya.
"Kau adalah paman yang di gedung teater itu kan?"tebak Yoon Hee sekenanya.
"Apa aku tampak setua itu?"tanya pria itu seraya melototkan sepasang matanya."Panggil aku kakak. Kak Jung Ha. Itu namaku."
Beberapa menit yang lalu Jung Ha menelepon Yoon Hee dan minta bertemu. Kebetulan Yoon Hee baru saja keluar dari rumah sakit saat Jung Ha muncul.
"Aku Yoon Hee. Kim Yoon Hee,"tandas Yoon Hee menyebutkan nama dan marganya.
"Apa yang sedang kau lakukan disini? Kau sakit?"tanya Jung Ha. Sepertinya mereka lebih cepat akrab.
"Tidak, aku tidak sakit. Aku hanya menjenguk teman. Ya, menjenguk teman,"sahut Yoon Hee terbata."Kakak sendiri kenapa menghubungiku?"tanya Yoon Hee mengalihkan topik perbincangan.
"Aku bosan. Tidak ada yang bisa diajak bicara, lalu aku teringat padamu,"jawab Jung Ha seraya mengedipkan sebelah matanya.
Yoon Hee gelagapan. Apa maksud orang ini? batinnya.
"Apa kau tidak lapar? Bagaimana kalau kita mencari restoran sushi disekitar sini?"

*******

"Benar bukan kau yang sakit?"ulang Jung Ha saat ia dan Yoon Hee menikmati makan siang mereka.
"Apa?"Yoon Hee tersentak. "Tentu saja bukan. Apa aku tampak seperti orang sakit?"
Jung Ha menjawab pertanyaan Yoon Hee hanya dengan satu gelengan kepala.
"Oh ya, kemarin aku pergi kerumah Kyu Hyun. Aku bercerita sedikit tentangmu, tapi tampaknya dia tidak ingat sama sekali tentang masa kecilnya. Apa kamu benar-benar teman masa kecilnya?"tanya Jung Ha kemudian.
"Tentu saja,"sahut Yoon Hee cepat. Meski mulutnya penuh dengan makanan."Kami pernah berteman sewaktu kecil. Aku tidak tahu jika dia sudah melupakanku."
"Sebenarnya kenapa kau sangat ingin bertemu dengannya? Apa jangan-jangan kau ingin mendekatinya karena dia terkenal atau kau ingin ikut terkenal seperti dia?"tanya Jung Ha menebak-nebak.
"Apa aku tampak orang seperti itu?"
"Lantas?"pancing Jung Ha kemudian.
"Kurasa bukan hal yang penting,"tandas Yoo Hee pelan.
"Hei, bagaimana aku bisa membantumu jika kau tidak mau mengatakannya?"timpal Jung Ha tak sabar.
"Benarkah kau bisa membantuku?"tanya Yoon Hee tak percaya.
"Kau meragukan kemampuanku?"tanya Jung Ha kesal. Baru kali ini ada orang yang meragukan kemampuan Kim Jung Ha,batinnya kesal.
Yoon Hee nyengir.
Namun setelah berpikir sejenak akhirnya gadis itu mulai bercerita tentang masa kecilnya bersama Kyu Hyun.
"Kami berteman sejak kecil. Kami selalu bermain bersama-sama dan nyaris tak pernah terpisah. Saat musim dingin tiba kami akan membuat boneka salju dan menamainya dengan nama kami masing-masing. Dan saat musim semi datang kami berlarian dibawah pohon sakura dibelakang sekolah. Bahkan saat aku diganggu anjing tetangga, Kyu-lah yang mengusir anjing itu. Kami telah berjanji untuk selalu bersama-sama, tapi nyatanya dia pergi. Dia juga telah melupakanku dan juga janjinya,'"papar Yoon Hee mengenang masa kecilnya bersama Kyu Hyun.
"Janji? Maksudmu janji apa?'tanya Jung Ha dengan kening berlipat.
"Bukan janji apa-apa,"ucap Yoon Hee menghindar.
"Hei, katakan janji apa,"seru Jung Ha memaksa.
"Janji untuk menikah denganku. Tapi aku tidak datang untuk menagih janji itu. Aku hanya ingin bertemu dengannya sekali saja. Itupun sudah cukup bagiku,"tandas Yoon Hee menjelaskan maksudnya.
"Apa Kyu semanis itu saat kecil? Aku tidak bisa membayangkan wajahnya saat anak-anak,"gumam Jung Ha pelan.
"Dia memang manis,"sahut Yoon Hee dengan tersenyum. Ada binar cerah terpantul dari sepasang mata sempitnya.
"Kalau kau bertemu dengannya apa yang akan kau lakukan?"tanya Jung Ha. Ia tampaknya semakin tertarik dengan cerita Yoon Hee.
Yoon Hee tersenyum kembali.
"Aku akan memintanya menjadi pacarku sehari saja. Setelah itu matipun aku bersedia. Tapi aku tahu itu tidak mungkin,"ucap Yoon Hee seraya menerawang ke depan.
"Aku akan mewujudkannya untukmu,"
"Apa?!"Yoon Hee terperangah mendengar ucapan Jung Ha."Jangan bercanda,"
"Bagaimana jika aku benar-benar bisa mewujudkannya? Apa kau punya imbalan besar untukku?"
"Imbalan apa maksudmu? Aku tidak punya sesuatu untuk diberikann padamu,"
"Ada. Aku minta itu,"ucap Jung Ha seraya menunjuk sebuah boneka Tweety yang menggantung di ujung tas Yoon Hee.
"Kau meminta ini?"tanya Yoon Hee tak yakin.
"Benar. Bagaimana?"sahut Jung Ha sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Tapi ini barang murahan...."
"Kau mau apa tidak?"
"Baiklah kalau begitu...."

********

Beberapa hari kemudian Jung Ha mengajak Kyu Hyun bertemu di arena squash. Kebetulan Kyu Hyun sedang tidak ada kegiatan.
"Tumben Kak Jung Ha mengajakku main squash,"ucap Kyu Hyun seraya mengayunkan raketnya ketika bola datang kearahnya.
Kyu Hyun paling tahu jika Jung Ha malas berolahraga. Makanya dia sedikit merasa heran.
"Aku melarikan diri dari Presdir Kim,"seru Jung Ha."Squash seribu kali jauh lebih baik dari duduk dan mendengarkan presentasi yang membuatku mengantuk,"imbuh Jung Ha membuat Kyu Hyun tersenyum.
"Presdir tahu kau disini?"sahut Kyu Hyun kemudian.
'Tidak,"jawab Jung Ha cepat."Jika dia tahu dia pasti akan membunuhku,"
Beberapa menit saja Jung Ha meminta istirahat. Peluhnya bercucuran membasahi kening dan kerah tshirtnya.
"Nama gadis itu Yoon Hee,"tandas Jung Ha usai meneguk botol minumannya. Ia melirik ke arah Kyu Hyun sekilas.
Kyu Hyun mengerutkan dahinya. Tak mengerti maksud ucapan Jung Ha.
"Maksud Kakak siapa?'tanya Kyu Hyun ingin tahu.
"Gadis yang mengaku teman masa kecilmu,"sahut Jung Ha."Apa kau tahu apa yang dia katakan tentang kalian dimasa kecil? Dia bilang kalian sangat dekat. Bahkan kau pernah berjanji akan menikah dengannya."
Kyu Hyun terbahak mendengar pernyataan Jung Ha.
"Kakak percaya apa yang gadis itu katakan? Dia pasti seorang penipu Kak. Mungkin saja dia ingin memanfaatkanku saja,"tandas Kyu Hyun.
"Aku tidak tahu. Tapi sepertinya gadis itu berkata jujur,"ucap Jung Ha.
"Aku tidak percaya,"sahut Kyu Hyun."Aku bahkan sama sekali tidak ingat masa kecilku."
"Apa kau pernah mengalami kecelakaan sewaktu kecil?"
"Mana mungkin. Selama ini aku jarang sekali sakit, apalagi masuk rumah sakit."
"Ya sudah kalau begitu. Aku harus kembali ke kantor sekarang. Aku takut Presdir Kim mencariku,"ucap Jung Ha seraya bangkit dari tempat duduknya.
"Harusnya Kak Jung Ha dijodohkan saja,"
"Apa kau bilang? Dasar kau ini....."

*********

"Dokter berapa lama sisa waktuku?"
Yoon Hee menatap Dokter Jung yang baru saja memeriksa kondisinya. Gadis itu merasa akhir-akhir ini tubuhnya semakin melemah. Dia sering merasa mual dan beberapa kali pingsan dalam beberapa minggu terakhir ini. Pasti kanker itu telah mengganas didalam tubuhnya.
Dokter Jung mendesah berat. Tampaknya ia enggan untuk mengatakan hasil diagnosanya pada Yoon Hee.
"Dokter...."tegur Yoon Hee."Apa tiga bulan?"
"Yoon Hee...."dokter itu urung menjawab.
"Aku tidak apa-apa dokter..."tandas Yon Hee pelan.
Yoon Hee kembali berbaring dan membiarkan dokter Jung pergi. Gadis itu hanya menghela nafas panjang setelah itu.
Kala itu Yoon Hee berumur 15 tahun saat sebuah kebakaran menghanguskan rumahnya. Tak ada satupun benda yang bisa diselamatkan. Bahkan orang tuanya meninggal dalam musibah itu. Dan tinggallah Yoon Hee sendirian didunia ini. Tanpa saudara.
Tak lama setelah itu sepasang suami istri dari Seoul mengadopsi Yoon Hee.
Yoon Hee yang telah kehilangan semangat hidup seperti menemukan sebuah cahaya terang manakala ia tahu Kyu Hyun, teman masa kecilnya tinggal di kota itu dan telah menjadi artis terkenal.
Tapi malang bagi Yoon Hee, gadis itu divonis mengidap leukimia sesaat setelah ia mengetahui kabar tentang Kyu Hyun. Dan umurnya tinggal beberapa bulan saja. Karena itulah ia sangat ingin bertemu dengan Kyu Hyun meski untuk yang terakhir kalinya.
Tapi masih adakah waktu tersisa untuknya?
Yoon Hee berjalan limbung meninggalkan kamarnya meski tubuhnya lemah dan dokter telah menyuruhnya untuk istirahat. Dan tanpa sadar ia menubruk seseorang.
"Maaf..."ucap Yoon Hee pelan.
"Yoon Hee??"
Gadis itu menatap sosok yang ditubruknya.
"Kak Jung Ha?"ucap Yoon Hee terbata. Ia kaget menatap pria itu. Ia tak menyangka bisa bertemu dengan pria itu di rumah sakit.

*********

"Ternyata susah sekali bertemu denganmu,"keluh Jung Ha seraya menguntit langkah Kyu Hyun keluar dari ruang latihan.
"Kak Jung Ha sekarang tahu sendiri kan, betapa sibuknya menjadi seorang artis,"sahut Kyu Hyun. Ia mengusap keringatnya menggunakan sebuah handuk kecil. Lantas meneguk air mineral setelah mengambil tempat duduk.
"Makanya aku tidak mau menjadi artis,"cetus Jung Ha mengikuti perbuatan sahabatnya.
"Ada apa kakak mencariku?"tanya Kyu Hyun kemudian.
"Gadis itu sakit,"tandas Jung Ha sungguh-sungguh.
"Siapa yang sedang kakak bicarakan?"tanya Kyu Hyun bingung.
"Yoon Hee, teman masa kecilmu. Dia sakit parah, Kyu. Mungkin umurnya tidak akan lama lagi," tutur Jung Ha mencoba meraih simpati Kyu Hyun.
"Sebenarnya apa maksud Kakak mengatakan ini padaku? Apa Kakak ingin aku mengasihani dia hanya karena dia mengaku sebagai teman masa kecilku?"Kyu Hyun tampak tak suka mendengar penuturan Jung Ha."Jika seperti itu maka semua orang akan melakukan cara yang sama untuk bisa bertemu dengan idolanya. Berpura-pura sakit hanya untuk bisa berkencan dengan seorang pria. Cara yang licik...."
Jung Ha tertegun mendengar ucapan Kyu Hyun.
"Ini bukan seperti dirimu,"gumam Jung Ha."Gadis itu benar-benar sakit, Kyu. Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengannya saat menjenguk ayah di rumah sakit. Dia tidak mau mengatakan penyakitnya, tapi aku mencari informasi dari dokter yang merawatnya. Dia sakit leukimia, Kyu,"tutur Jung Ha menjelaskan.
"Lantas apa yang kakak inginkan dariku? Menemuinya sebagai teman sedang aku sama sekali tidak mengingatnya? Itu yang kakak inginkan? Aku tidak punya waktu untuk melakukan hal semacam itu Kak,"tandas Kyu Hyun.
"Cho Kyu Hyun!"teriak Jung Ha keras."Aku tidak menyangka kau bisa berkata sekejam itu. Gadis itu hampir mati dan dia hanya minta bertemu denganmu sekali saja, bukan meminta sisa hidupmu. Apa kau tidak bisa mengabulkannya?"
Kyu Hyun mendesah panjang.
"Orang tua kandungnya meninggal saat rumah mereka kebakaran,"imbuh Jung Ha kemudian."Apa kau tidak kasihan sama sekali padanya?"
"Aku masih harus latihan lagi,"Kyu Hyun bangkit dari kursinya lantas bergegas meninggalkan Jung Ha yang terus menerus menatapnya dengan tatapan heran.
"Kyu!"teriakan itu kosong tanpa balasan reaksi. Kyu Hyun tak menoleh lagi sampai menghilang dibalik pintu.

********

Yoon Hee menoleh tatkala mendengar pintu kamarnya terkuak perlahan. Gadis itu terpana mendapati sesosok tubuh berdiri kaku didepan pintu. Hampir saja ia meragukan penglihatannya.
"Kau datang?"gumamnya masih dengan tak percaya.
Kyu Hyun mendekat ke tempat tidur Yoon Hee.
"Ya, aku datang,"sahut Kyu Hyun datar."Apa kau senang?"
"Tentu...."
"Kenapa kau melakukan ini padaku?"tukas Kyu Hyun cepat."Apa kau sangat terobsesi dengannya sampai sekarang?"
"Kyu...."
"Yoon Hee!"teriak Kyu Hyun lantang."Sadarlah! Aku bukan Kyu Joong. Kakakku itu sudah mati 12 tahun yang lalu. Dan kau yang menyebabkan dia meninggal. Apa kau sudah lupa hal itu?!"seru Kyu Hyun lagi.
Yoon Hee tersentak kaget. Seolah-olah teriakan Kyu Hyun tadi baru saja menyadarkannya dari mimpi buruk.
"Orang yang menjadi temanmu dimasa kecil bukan aku, melainkan kakakku, Kyu Joong,"ucap Kyu Hyun beberapa menit kemudian. Kali ini nada suaranya tak setinggi tadi."Kalian selalu bersama-sama saat itu. Tapi sebuah kecelakaan terjadi dan menyebabkan dia meninggal. Dan apa kau masih ingat, dia menyeberang jalan saat itu karena kau berteriak memanggilnya. Setelah kejadian itu kau tak berhenti menangis. Maka dari itu kami pindah ke Seoul. Agar kau bisa melupakan kenanganmu bersamanya. Karena wajah kami sangat mirip,"
Yoon Hee tertegun mendengar penuturan Kyu Hyun. Perlahan-lahan ia mulai mengingat semua kejadian itu.
"Kyu Joong...."gumam Yoon Hee. Air matanya mulai berjatuhan ketika menyebut sebaris nama itu.
Dia teringat kembali kejadian itu. Dimana sebuah truk besar menghempaskan tubuh Kyu Joong ke atas jalanan. Dan seketika kepalanya berlumuran darah. Kejadian itu persis didepan mata Yoon Hee.
Tidakkkk!!!!!!!!

********

Kondisi Yoon Hee semakin memburuk setelah hari itu dan disuatu pagi di musim dingin, gadis itu pergi untuk selamanya. Menyisakan cerita pahit utuk orang-orang disekitarnya. Tak terkecuali Jung Ha dan Kyu Hyun.
"Aku tak menyangka jika cerita sebenarnya seperti itu,"gumam Jung Ha sembari menatap sebuah pigura besar berisi gambar Yoon Hee yang terpajang ditengah ruangan."Dia gadis yang polos dan manis. Aku merasa kasihan padanya,"Jung Ha bergumam lagi.
Kyu Hyun tersenyum pahit mendengar ucapan Jung Ha.
"Kurasa dia telah menemukan apa yang dia cari selama ini,"sambung Kyu Hyun.
"Kau benar,"tandas Jung Ha.
Kedua sahabat itu melakukan penghormatan untuk yang terakhir kali sebelum pergi dari tempat itu.
Cinta sejati pasti akan menemukan jalan untuk menemukan pemiliknya.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar